KHUTBAH JUM'AT ANTARA MUSIBAH DAN SIKAP MANUSIA
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.مَنْ يَهْدِهِ
اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّابَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ, اِتَّقُوا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ سَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Segala
macam musibah yang terjadi pada alam maupun pada diri manusia berada dalam
pengetahuan dan kekuasaan Allah Swt.
Allah
Swt berfirman:
مَاأَصَابَ
مِنْ مُصِيْبَةٍ فِى الاَرْضِ وَلاَ فِى أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِى كِتَابٍ مِنْ
قَبْلِ اَنْ نَّبْرَأَهَا. إِنَّ ذلِكَ عَلىَ اللهِ يَسِيرٌ
”
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak (pula pada) dirimu
melainkan telah tertulis dalam kitab (lawhul mahfudz) sebelum Kami
menciptakannya. sesunguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. “( Qs. al Hadid
(57): 22).
Ayat
yang semakna terdapat dalam Surat at-Taubah (9):51
Macam-macam
mushibah.
Berbagai
musibah yang menimpa diri manusia atau alam, terdiri dari musibah natural
(alam), musibah kultural, dan musibah struktural. Musibah natural yaitu musibah
karena faktor alam, manusia mengetahuinya setelah terjadi, Musibah tersebut
memaksa manusia untuk menerimanya. Sebagai Contoh; Kebakaran karena listrik,
wabah virus, gempa bumi, Sunami, Kekeringan, dll.
Musibah
tersebut merupakan ujian keimanan dan kesabaran bagi orang orang mukmin yang tertimpanya.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْئٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمْوَالِ وَالاَنْفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ. وَبَشِّرِ الصَّبِرِيْنَ. اَلَّذِيْنَ إِذَا
أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٍ قَالُوْا إِنَّا لله وَإِنَّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ.
أُولَئكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ, وَاُولَئكَ هُمُ
الْمُهْتَدِونَ
”
Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada kamu berupa ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira bagi
orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila mereka tertimpa musibah.
mereka mengucapkan Inna lillahi wainna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik
Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya). Mereka itulah yang
mendapatkan berkah dan rahmat dari Tuhannya dan merekalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Qs. al Baqarah (2); 155)
Musibah
Kultural adalah musibah yang terjadi karena kebiasaan buruk manusia. Kurang
bersihnya lingkungan menimbulkan penyakit nyamuk malaria membuang sampah
sembarangan, penggalian tambang dan penebangan pohon liar dapat mengakibatkan
banjir dan longsor, semua itu adalah contoh peran kultur manusia yang
mendatangkan berbagai musibah. Jatuhnya nilai mata uang yang mengakibatkan
mahalnya harga bahan pokok, naiknya harga BBM, sulitnya lapangan kerja,
tingginya biaya pendidikan dan kesehatan, utang luar negeri yang membengkak,
meningkatnya angka pengangguran dan keriminal, penjajahan dan pembantaian
seperti di Palestia, Suriah, Rohingya. Semua itu merupakan musibah yang
diakibatkan oleh sistem hidup yang ruksak yang tidak layak diterapkan
ditengah-tengah manusia. oleh karenanya musibah terakhir ini disebut _musibah
setruktural_.
Mushibah Kultural dan strukural semua terjadi akibat peran dan ulah manusiaa.
Mushibah Kultural dan strukural semua terjadi akibat peran dan ulah manusiaa.
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ
لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذىِ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah
nampak keruksakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan (dosa dan maksiat )
mansia. Supaya mereka merasakan akibat perbuatan mereka. dan supaya mereka
kembali kepada jalan yang benar “. (Qs. Rum( 30 ): 41).
Sikap
manusia terhadap musibah.
Al
Qur’an mengambarkan, ada empat sikap manusia ketika menerima musibah:
Pertama. Sikap yang baik, yakni semua musibah
yang terjadi menjadi pelajaran atas kekeliruan di masa lalu dan menyadarkan
diri untuk kembali kejalan yang lurus.
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ
لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذىِ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah
nampak keruksakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan (dosa dan maksiat )
manusia. Supaya mereka merasakan akibat perbuatan mereka. dan supaya mereka
kembali kepada jalan yang benar “. (Qs. Rum( 30 ): 41)
Bila
musibah itu terjadi pada diri sendiri akibat perbuatannya, ia segera bertaubat
kepada Allah dengan meninggalkan segala perbuatan yang tidak diridlai oleh-Nya.
Dan bila musibah itu berkaitan dengan kerisis bangsa, seperti saat ini yang
terjadi di Negara Indonesia. Menyadarkan umat untuk segera melakukan taubat
nasional dengan menerapkan syari’at Allah secara total, karena berbagai krisis
terjadi saat ini akibat ditinggalkanya syari’ah Allah Swt.
وَلَوْ
أَنَّ اَهْلَ الْقُرَى امَنُوْا وَاتَّقُوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ
مِّنَ السَّمَآءِ
وَالأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْن
وَالأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْن
”
Jikalau sekranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami
akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dann bumi, tetapi mereka
mendustakan ayat-ayat kami, kami siksa mereka akibat mendustakannya.” (Qs.Al
A’raf (7): 96)
Kedua. Sikap paling baik, yaitu sikap
hamba-hamba yang saleh, segala musibah dihadapinya dengan sabar dan tawakal.
Segala cobaan akan mempertebal keimanan mereka kepada Allah, semakin tunduk
menghinakan diri di hadapan-Nya, bahwa segala sesuatu sesungguhnya hanya milik
Allah dan akan kembali kepada-Nya.
اَلَّذِيْنَ
إِذَا اَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا للهِ وَإِنَّا اِلَيْهِ
رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ,
وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدِوْنَ
”
Yaitu orang-orang yang apabila mereka tertimpa musibah . mereka mengucapkan Inna
lillahi wainna ilaihi raji’un. Mereka itulah yang mendapatkan berkah dan
rahmat dari Tuhannya.” (Qs. al-Baqarah (2):155).
Orang
mukmin yang sabar dalam menerima musibah ini akan mendapat pahala syahid
akhirat sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits. Dan setiap musibah yang
menimpanya akan menjadi kifarat (penghapus) dosa-dosanya.
Dari
Aisyah Nabi saw. bersabda:
مَامِنْ
مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا عَنْهُ حَتّى
الشَّوْكَةَ يُشَاكُهَا
”
Setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, pastilah Allah menjadikan sebagai
kifarat atas dosanya hingga duri yang menusuknyapun”. (HR. Muslim)
Ketiga. Sikap buruk; mendekat kepada Allah Swt,
memperbanyak dzikir dan bacaan al Qur’an, dan bermohon kepada-Nya hanya di saat
mendapat cobaan dan penderitaan. Namun ketika kembali hidup normal, iapun
kembali kepada sikap semula, durhaka dan maksiat kepada-Nya.
هُوَ
الَّذِى يُسَيِّرُكُمْ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ, حَتّى إِذَا كُنْتُمْ فِى الْمُلْكِ
وَجَرَيْنَا بِهِمْ بِرِيْحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرَحُوْا بِهَا, جَاؤَتْهُمْ رِيْحٌ عَاصِفٌ
وَجَاءَهُمْ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوْا أَنَّهُمْ أُحِيْطَ بِهِمْ
دَعَوْا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنِ لَئِنْ أَنْجَيْنَا مِنْ هذِهِ
لَنَكُوْنَنّ َ مِنَ الشّكِرِيْنَ. فَلََمَّا أَنْجهُمْ إِذْهُمْ يَبْغُوْنَ فِى
الأَرْضِ
”
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di darat dan berlayar di laut.
Sehingga bila kamu berada dalam bahtera dan meluncurlah bahtera itu membawa
orang-orang dengan tiupan angin yang baik, mereka merasa gembira. Dan apabila
datanglah badai dari berbagai penjuru dan mereka yakin bahwa mereka dalam
bahaya. Mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan ikhlas,” Ya Tuhan jika Engkau
selamatkan kami dari bahaya ini, kami benar-benar akan menjadi orang-orang yang
bersyukur. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, mereka berbuat dzalim
kembali,” Qs Yunus (10): 22-23).
Keempat. Sikap paling buruk; berbagai ujian dan
cobaan menimpanya, bermacam penderitaan menderanya. Kerisis multi dimensi tak
kunjung berhenti. Mamun semua itu tak membuatnya berlutut sujud dan merendahkan
diri dihadapan Allah, ia tetap dalam keadaan semula, sombong lagi durhaka dan
menetang perintah (syari’ah)-Nya .
وَلَقَدْ
أَخَذْنَاهُمْ باِلْعَذَابِ فَمَا اسْتَكَانُوْا لِرَبِّهِمْ وَمَا
يَتَضَرَّعُوْنَ
Dan
sesungguhnya kami telah pernah menimpakan adzab kepada mereka. Namun mereka
tidaklah tunduk kepada Tuhan mereka, tidak memohon kepada-Nya dengan
merendahkan diri. (Qs. al Mu’minun (23):76).
Apapun
musibah itu bentuknya, berapapun harta dan jiwa menjadi korban, semoga itu akan
menumbuhkan keimanan manusia kepada Allah Swt, dan menyadarkan mereka bahwa
semua yang ada di alam ini termasuk dirinya berada dalam genggaman kekuasaan
Allah Swt. Kemudian manusia tunduk dan patuh untuk beribadah hanya kepada-Nya.
http://suarasukabumi.com/antara-musibah-dan-sikap-manusia/
—o0o—
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ منْكُمْ
تِلاَوَتَه إنه هو السّميع العَليم. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. ولسَائِر المسلمين و المسلمات, و المؤمنين و المؤمنات,
فاستغفروه إنه هو الغفور رحيم.
Khubah
ke 2.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ َرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ َسَلَّمَ َسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى:
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
و بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ, اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ سَارِعُوا إِلَى
مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
نسأل اللهَ العظيم ربَّ العرش الكريم أن يحعلنا وإياكم من الذين
آمنوا ومِن الذين أُوتوا العلمَ فيرفَعُهم درجاتٍ ... إنه وليٌ ذلك والقادرُ
عليه... آمين يا رب العالمين
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Amin-amin
ya Allah ya Rabbal Alamin…
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ
أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.[]
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment
Gunakan Bahasa Komentar Yang Baik, Sopan, Benar dan Bijak. Trimakasih :)