MATERI TUNE UP OTOMOTIF PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 CIAMIS OLEH PAK UGI SUGIANTO
MATERI TUNE UP SMKN 2 CIAMIS OLEH PAK UGI SUGIANTO S.Pd
MATERI TUNE UP
Di dalam melaksanakan tune up engine yang pertama kali di lakukan adalah membuka kap mobil dengan cara menarik tuas pembuka kap mobil yang berada di bawah dasboard kemudian membuka kapmobil sambil mengangkat tuas di bawahnya lalu pasang penopangnya pada lubang yang tersedia. Pasang fender cover secara lengkap unyuk melindungi kendaraan dari goresan dan kotoran.
Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya pemeriksaan sistem pendingin yaitu memeriksa jumlah air pendingin, pemeriksaan ini meliputi jumlah air pada reservoir dan radiator, dimana pada reservoir air harus berada pada garis full dan pada radiator harus berada pada leher radiator. Selain itu kualitas air pendingin harus dalam keadaan bersih tidak boleh mengandung karat,minyak, dan lumpur akibat endapan.
Masih pada sistem pendingin pemeriksaan dilanjutkan pada pemeriksaan kebocoran sistem yaitu dengan menggunakan radiator cap tester, Caranya pasangkan alat ke lubang pengisian air radiator kemudian pompa sampai 0,9-1,1 bar perhatikan seluruh komponen sistem pendingin, apakah ada air yang menetes atau tidak, jika ada air yang menetes dipastikan sistem terjadi kebocoran ,lalu perhatikan pula jarum telunjuk pada radiator cap tester apakah terjadi penurunan atau tidak, jika terjadi penuruna dimungkinkan ada kebocoran ditempat lain yang tidak terlihat ,jika sebaliknya maka sistem pendingin dalam keadaan bagus.
Selanjutnya pemeriksaan tutup radiator, dengan cara memasangkan tutup radiator pada radiator cap tester lalu pompa sekuat-kuatnya kemudian perhatikan tekanan pada alat, katup (pressure valve) pada tutup radiator harus terbuka pada tekanan 0,75 sampai1,05 kg/cm2 dengan limit 0,6 kg/cm2. Lalu periksa tali kipas mulai memeriksa secara visual dengan memperhatikan keretakan dan keausan kemudian kekencangannya juga diukur menggunakan belt tension gauge. Kekencangan tali kipas jika diberi tekanan 10 kg maka defleksi antara pompa air dangan alternator sebesar 7-11 mm.
Selanjutnya adalah membersihkan saringan udara, Keluarkan elemen saringan udara dari rumah saringan dengan membuka tutup rumah saringan. Semprotkan udara bertekanan dari arah dalam atau dari arah keluarnya udara yang melewati elemen saringan agar kotoran yang menempel pada elemen saringan dapat terlepas saat disemprotkan udara.
Memeriksa baterai, periksa baterai secara visual,yang diperhatikan adalah kondisi terminal baterai dimungkinkan terdapat karat, penyangga baterai berkarat, hunungan terminal longgar, kotak baterai retak, kembung, rusak atau bocor. Lalu periksa juga keinggian elektrolit harus berada diantara upper level dan lower level. jika kurang tambah dengan air suling. Dilanjutkan dengan memeriksa berat jenis elektrolit menggunakan hydrometer, spesifikasinya berat jenis sebesar 1,25-1,27 pada 20°C.
Pemeriksaan oli mesin, oli mesin diperiksa kuantitas dan kualitasnya. Prosedurnya lepas/cabut dipstikkemudian lap terlebih dahulu lalu masukkan lagi baru cabut lagi dan lihat kuantitasnya, pemeriksaan kuantitas adalah pemeriksaan banyaknya oli dimana ketinggian oli harus berada pada garis full dan low, sedangkan kualitasnya diperiksa dengan cara meraba dengan jari apakah terasa lembut atau kasar, jika kasar oli harus diganti.
Pemeriksaan busi, buso diperiksa secara visual. Pada busi kemungkina terdapat retak pada isolator, pada elektroda aus, terbakar atau banyaknya kotoran yang berlebihan. Jika kotor bersihkan busi dengan spark plug cleaner. Lalu ukur celah busi dengan feller gauge, spesifikasinya adalah 0,7-1,0 mm.
Pemerikasaan kabel tegangan tinggi. Pada waktu melepas kabel jangan menarik dari tengahnya tetapi pegang bagian ujungnya.ukur tahnan kabel tegangan tinggi dengan avometer dengan memutar selektor kearah ohm x1k, tahanan kabel tegangan tinggi,/kabel busi harus kurang dari 25KΩ .Sebelumnya tentu harus dilakukan kalibrasi.
Periksa distributor. Pada distributor yang terlebih dahulu diperika adalah tutup distributor kemungkinan retak, cacat, berkarat atau lubang kabel kotor, terminal kabel terbakar dan pegas bagian tengah lemah. Periksa platina kemungkinan terbakar atau berlubang maka harus diganti kemudian ukur celah platina dengan menggunaan feller gauge dengan spesifikasi celah blok 0,45 mm. Periksa cara kerja governor dengan cara memutar rotor searah jarum jam kemudian dilepas, rotor harus kembali dengan cepat dan rotor tidak boleh longar.
Pemeriksaan celah katup. Untuk menyetel celah katup, suhu mesin harus suhu normal, oleh karena itu panaskan terlebih dahulu jika mesin sudah lama dimatikan. Kemudian kencangkan dahulu baut kepala silinder dan baut penahan rocker arm. Ukur celah katup hisap ssebesar 0,20 mm dan katup buang 0,30 mm. Yang harus dilakuan adalah memposisikan top 1 dengan cara memutar poros engkol sampai tanda pada pully tepat di angka 0° dan pastikan pushrod nomor 1,2,3 dan 5 dalam keadaan bebas, maka yang disetel katup 1,2,3 dan 5. Setelah itu lakukan pada posisi top 4 dengan cara memutar poros engkol 360° dan setel katup 4,6,7 dan 8.
Pada saat mesin sudah dihidupkan ada beberapa kegiatan pengukuran, diantaranya pengukuran saat pengapian dengan menggunakan timing light yang disorotkan ke pully poros engkol, spesifikasinya adalah 5°-10° sebelum TMA jika tidak sesuai maka yang harus dilakukan adalah memutar posisi bodi distributor. Yang berikutnya adalah pengukuran susut dwell dengan menggunakan dwell tester yang dipasangkan pada terminal koil negatif dan ground dengan spesifikasi 52°±6°, jika tidak sesuai maka yang harus dilakukan adalah menyetel kembali celah platina dengan celah 0,45 mm.
Selain itu pengukuran saat mesin dihidupkan adalah mengukur putaran stasioner mesin dengan menggunakan alat tachometer, spesifikasinya adalah 750 rpm. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi maka yang harus dilakukan adalah memutar sekrup penyetel putaran idle/ISAS (Idle Speed Adjusting Screw). Jika terlalu besar dari spesifikasi maka putar ISAS ke arah kiri dan jika terlalu rendah putar ISAS ke arah kanan.
Pengukuran selanjutnya adalah pengukuran campuran idle dengan menggunakan Exhaus Gas Analizer. Spesifikasi CO adalah 0,5-1,5 %. Jika tidak sesuai spesifikasi maka harus memutar sekrup penyetel campuran idle/IMAS (Idle Mixture Adjusting Screw). Putar kekiri jika CO kurang dari spesifikasi dan putar ke kanan jika CO lebih dari spesifikasi. Dengan cara terlebih dahulu menekan gas dan ditahan pada 2000 RPM ±30 Detik, Lalu masukkan detektor ke lubang knalpot. Setelah selesai kembalikan dan rapihkan kembali semua alat yang digunakan dalam keadaan Bersih.
Mungkin segitu dari admin
barangkali pengen tanya² tutorial cara pakenya bisa tanya saya via fb
Sekian terima kasih
Jangan Lupa,share ya :)
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment
Gunakan Bahasa Komentar Yang Baik, Sopan, Benar dan Bijak. Trimakasih :)